Memasuki tahun 2012,
di tengah keterpurukan perekonomian belahan dunia lain akibat krisis zona Eropa
dan juga AS yang belum sepenuhnya pulih, perekonomian makro Indonesia
menunjukkan kinerja yang baik, cadangan devisa nasional meningkat jadi Rp 113
triliun, dan neraca pembayaran internasional surplus Rp 11,5 miliar.
Pada
pertengahan tahun 2011 pihak asing sudah menguasai 50,6% aset perbankan
nasional. Dari total aset Rp 3.065 triliun, asing menguasai Rp 1.551 triliun.
Pelan tapi pasti porsi kepemilikan asing terus bertambah mengingat pada Juli
2008 kepemilikan mereka baru 47,02%. Hal ini dimungkinkan karena kebijakan
pemerintah sangat liberal sehingga pihak asing bisa memiliki sampai 99% saham
perbankan dan 80% saham asuransi.
Pada perusahaan asuransi, dari 45 perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi di Indonesia, tidak ada separonya yang murni milik Indonesia, dari perusahaan yang ekuitasnya di atas Rp 750 miliar semuanya berpatungan dengan asing. Dominasi asing juga ada di pasar modal, meliputi 70% dari semua saham listing dan diperdagangkan di bursa efek. Saham asing sudah menguasai 60% BUMN kita yang diprivatisasi. Bahkan pada sektor minyak dan gas, asing menguasai lebih dari 75%.
Pada perusahaan asuransi, dari 45 perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi di Indonesia, tidak ada separonya yang murni milik Indonesia, dari perusahaan yang ekuitasnya di atas Rp 750 miliar semuanya berpatungan dengan asing. Dominasi asing juga ada di pasar modal, meliputi 70% dari semua saham listing dan diperdagangkan di bursa efek. Saham asing sudah menguasai 60% BUMN kita yang diprivatisasi. Bahkan pada sektor minyak dan gas, asing menguasai lebih dari 75%.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar