Minggu, 03 Juni 2012

Sudahkah Saya Termasuk Orang yang Berkarakter ??

inilah suatu keadaan diamana seseorang sulit untuk menjawab dirinya seperti apa, tapi di blog ini saya akan memaparkan kepribadian saya secara jujur dan tidk di lebih-lebihkan. Kita lihat dulu pengertian dari orang yang berkarakter :

 Saat dia bertindak -  berproses untuk mewujudkan impian dan meraih tujuan : “Jika dia Gagal atau terjatuh, dia akan bangkit berdiri lalu berjalan bahkan berlari lagi untuk menyampai tujuan”. Disini, semangat – pantang menyerah  dan passion menjadi energi tiada habis untuknya terus melakukan dan melakukan proses terbaik untuk mencapai tujuan. Tentunya prosesnya tersebut dilakukan dengan “Cara Yang Benar” juga.
Sampai Kapan Ikhtiar atau berprosesnya ?
Jawabannya : Sampai Mati.
Karena pada dasarnya, jika kita DIAM tidak bergerak, tidak melakukan apapun. Bukankah sebenarnya kita sudah Mati ?
dalam pengertian di atas mungkin hanya 50% dalam diri saya saat ini mendekati ciri-ciri orang yang berkarakter, untuk menjadi orang yang berkarakter itu tidak mudah, saya merasakannya dalam hal yang sangat manusiawi paling sulit adalah untuk bersabar ini lah kelemahan dalam diri saya, tetapi saya memiliki keinginan yang kuat untuk terus berusaha dalam mencapai tujuan yang saya cita-citakan. Jadi inilah diri saya.

Agama Hanya Sebuah Wacana

Dalam kehidupan umat manusia telah di tetapkan oleh Sang Maha Kuasa yaitu Allah S.W.T bahwa setiap manusia di beri petunjuk untuk memilih agama yang paling sempurna yaitu agama islam, tapi dalam praktik nyatanya banyak umat manusia yang telah memeluk agama islam tidak memahami secara dalam apa itu islam. Kurangnya ilmu agama dalam diri manusia menyebabkan seakan-akan agama hanyalah status tetapi bukan suatu kepercayaan. Oleh karena itu banyak manusia-manusia yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak bermoral atau merugikan lingkungan sekitarnya. Bagaimana caranya agar manusia mengartikan agamanya bukan hanya sekedar wacana ?? jawabannya ada pada hati nurani setiap dada manusia, apakah ia sadar akan agamanya atau tidak.

Efektivitas INAFIS


Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS), sebuah sistem untuk pendataan seluruh masyarakat. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Pol Sutarman, menuturkan  kepolisian launching INAFIS Card yang merupakan bagian dari identifikasi Penduduk indonesia secara keseluruhan.

"Kita berharap seluruh penduduk Indonesia sudah terdatakan dalam server komputer dan terpusatkan di negara. Kita punya identifikasi INAFIS, sidik jari yang dimiliki oleh kita, tapi di satukan dengan e-KTP yang sekarang dibangun," ujarnya dalam acara Launching INAFIS Card di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (17/4).

INAFIS memberikan satu masukan agar identifikasi seseorang itu tidak hanya memuat nama, tempat tanggal lahir, melainkan juga foto, sidik jari, nomor kendaraan, nomor BPKB, nomor sertifikat rumah, dan nomor rekening bank.

Sistem ini juga memudahkan seseorang untuk mengetahui jumlah pajak yang harus di bayar. Pemungut pajak pun tidak perlu lagi bertemu dengan wajib pajak, sehingga menghilangkan bentuk-bentuk kolusi. Menurutnya, identitas dalam INAFIS juga akan memudahkan seseorang apabila menjadi korban kejahatan, maka akan mudah teridentifikasi.

INAFIS sudah dibangun di 41 titik di beberapa daerah provinsi. Nanti, akan ditambah 41 unit lagi. INAFIS Card bukanlah sesuatu yang wajib di miliki, tapi kepolisian hanya mengimbau agar masyarakat terdaftar identitasnya.

Teknik Terbaik Pembatasan BBM


Tampaknya susah untuk menentukan opsi terbaik yang tidak akan merugikan masyarakat. Diketahui, dari pembahasan tersebut terjadi beberapa opsi, seperti harga BBM dinaikkan, mobil pribadi menggunakan premium atau Pertamax, kuota untuk konsumsi (penjatahan), subsidi Pertamax (untuk sementara), hingga menggunakan Liquied Gas Vehicle (LGV). Pembahasan itu di jalankan dengan cara menanyakan semua opsi kepada eksekutif dan legislatif. Setelah itu dianalisis dengan persepsi pemerintah yang berbeda dengan persepsi DPR. Baru di cocokkan dan di kaji manfaat dan biayanya," jelas Ketua Tim Pengawas Khusus Pembatasan BBM Bersubsidi, Anggito Abimanyu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemberlakuan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tentunya harus menunggu hasil pembahasan dengan DPR. Sosialisasi sekarang juga sedang berjalan, Hatta menjelaskan, untuk memberlakukan pembatasan BBM, pemerintah juga menunggu hasil kajian dari tim yang sudah dibentuk pemerintah. Kalau ternyata hasil kajian tidak menunjukkan seperti yang diperkirakan pemerintah, apakah kesiapan atau dari sisi harga yang begitu tinggi dan sebagainya, maka bisa saja pemerintah melakukan penundaan pembatasan BBM bersubsidi. "Artinya, timing yang tepat di perlukan, pemerintah untuk mempersiapkan betul seluruh masyarakat supaya tidak terjadi distorsi pada perekonomian," pemerintah juga terus memantau pergerakan harga minyak dunia dalam rangka pembatasan BBM bersubsidi. Kalau harga minyak mentah dunia melonjak, tentu saja bahan bakar pertamax otomatis ikut melonjak harganya. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi mereka yang biasa menggunakan BBM jenis pertamax. Dengan melonjaknya harga pertamax, kemungkinan besar akan terjadi migrasi, dari yang biasa menggunakan pertamax akan beralih ke premium. Jangan sampai terjadi migrasi ke premium. kalau konsumen pertamax semua migrasi ke premium, maka konsumsi premium akan membengkak termasuk subsidinya. Padahal UU APBN kita membatasi, tidak hanya pada volume subsidinya tapi juga pada anggarannya juga dibatasi. Akan tetapi dalm setiap kebijakan atau keputusan akan mempunyai resiko begitupun dengan kebijakan pemerintah mengenai pambatasaan pemakaian BBM yaitu Dampak sistemik dari kebijakan ini pun tak dapat terhindarkan. Karena BBM merupakan komoditas dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat, kenaikan harganya mampu memicu inflasi. Dari kajian yang dilansir Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, potensi penambahan inflasi akibat kebijakan pembatasan subsidi 0,5 persen – 0,87 persen sehingga laju inflasi yang mungkin terjadi akhir tahun adalah 6,1 persen – 6,62 persen. Ini berarti daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap setahun ini harus turun sebesar laju inflasi tersebut. Secara otomatis, potensi bertambahnya angka kemiskinan terbuka lebar. sampai saat ini pemerintah masih menunggu hasil kajian tim independen pembatasan subsidi BBM. Kalau dalam kajian itu tingkat keberhasilannya tinggi, saya rasa dalam pembahasan dengan DPR akan berjalan baik.

KESIMPULAN
Untuk itu dalam permasalahan BBM pemerintah harus menunjukkan ketegasan dalam menegakkan kebijakan serta komitmen yang kuat dalam melaksanakan alternatif dari kebijakan yang ada. Sehingga, masyarakat paham dan turut mendukung kebijakan yang telah ditetapkan. pemerintah juga harus mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga minyak akan ikut mengerek inflasi sektor makanan yang tinggi pula. Agar kesejahteraan rakyat pun tetap terjaga.